Petualangan

Jejak Petualang Trans 7 (juga) Capai Puncak Kilimanjaro

Pagi ini (Senin 9 Maret 2009 red) aku nonton berita pagi Trans 7 yang kebetulan di berita penutup menayangkan keberhasilan tim Jejak Petualang Trans 7 mencapai puncak Kilimanjaro di Tanzania, Afrika. Setelah menyimak berita tersebut ternyata tim Trans 7 ini, yang di wakili oleh kang Dody Djohandjaja (42), tergabung satu tim dengan tim pendaki Unpad dalam artikel yang ku tulis sebelumnya dalam misi “Kilimanjaro for Lupus” yang di laksanakan tgl 18- 23 Februari 2009. Setelah ku search di internet dan ketemu di alamat http://jejakpetualang.multiply.com, ternyata Dua Pendaki Wanita Unpad yg kemarin aku bahas di blog ini adalah dua dari 5 orang anggota tim yang berhasil sampai puncak tertinggi ketiga gunung Kilimanjaro yaitu Gilman’s Peak di ketinggian 5.705 mdpl, sedangkan 4 orang yang lain termasuk kang Dody Djohandjaja selaku produser Jejak Petualang Trans 7 berhasil mencapai Uhuru Peak, yaitu puncak tertinggi gunung ini di ketinggian 5.895 mdpl. Yang mebuatku kagum adalah bahwa dari 10 orang anggota tim ini 8 diantaranya adalah perempuan. Mereka tergabung dalam Tim pendaki gunung Yayasan Lupus Indonesia (YLI), dan diadakanya misi ini adalah dalam rangka kampanye Lupus.

Melihat liputan dari Trans 7, memang kondisi pendakian gunung Kilimanjaro sangatlah berat dan menantang. Sangat berbeda dengan kondisi gunung- gunung di Indonesia pada umumnya . Panasnya kondisi pasir yang gersang dengan bebatuan keras menguji fisik dan stamina dan tentunya juga mental para pendaki. Di puncak gunung ini, kondisi suhu ekstim juga terjadi. Konon saat tim Trans 7 mencapai puncak Uhuru saat itu cuacanya berada pada suhu minus 10 derajat Celcius.

Tapi bagaimanapun juga memang begitulah kenikmatan kegiatan pendakian. Kondisi medan sangat berat dan membutuhkan stamina yang tinggi untuk bisa mencapai puncak. Namun demikian semua itu akan terbayar ketika menikmati keindahan alam yang di saksikan sepanjang perjalanan, apalagi kalau berhasil mencapai puncak. Selain keindahan alam, tentunya keberhasilan ini memberikan kesan dan kepuasan yang tak terlupakan bagi para pendaki, seperti yang ku alami dalam beberapa pendakianku.

Petualangan

Dua Pendaki Wanita Unpad Capai Puncak Kilimanjaro

Begitulah judul tulisan dari blog Nattrek Indonesia di alamat http://nattrekindo.multiply.com yang kebetulan langsung masuk ke emailku pada tanggal 2 maret 2009 karena memang aku menjadi contact nattrek di Multiply. Kedua wanita yang di maksud adalah Ami KMD Saragih dan Sri rejeki. Mereka adalah mahasiswi yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam (PMPA) Palawa Universitas Padjajaran Bandung. Kegiatan yang dilakukan tersebut adalah dalam rangka publikasi lupus dan penggalangan dana untuk Yayasan Lupus Indonesia (YLI). Ekspedisi ini dilaksaknakan tgl 14 februari 2009 yaitu saat keberangkatan mereka dari Indonesia, dengan start pendakian tgl 18 feb 2009 hingga akhirnya mereka berhasil mencapai puncak tanggal 22 feb 2009.

Membaca cerita perjalanan yang cukup keras dari eskpediisi tersebut hingga mencapai puncak pertama Kilimanjaro di ketinggian sekitar 5.621 mdpl, rasanya jadi semangat untuk melakukan ekspedisi ke tempat- tempat petualangan favorit di level internasional seperti gunung Kilimanjaro ini, walapun dana dan tenaga belum mendukung untuk itu. Setelah membaca cerita tersebut aku sempat baca- baca beberapa artikel di Wikipedia tentang pendakian gunung yang menjadi puncak tertinggi di afrika yang memiliki ketinggian 5. 895 mdpl tersebut. Memang ternyata tidak semua orang bisa untuk melakukan pendakian di gunung ini mengingat beratnya medan dari jalur datar di sertai gurun pasir lebih dari 10 km, jalanan terjal berbatu, serta zona bersalju. Konon gunung yang terletak di Negara Tanzania ini merupakan tempat pendakian dengan cuaca terlengkap, mulai dari panasnya gurun pasir, sampai dengan dinginya puncak es, sehingga kekuatan fisik benar- benar di uji dalam pendakian gunung ini. Salut aja deh buat mereka. Maju terus para pendaki Indonesia.

Petualangan

Goa Jomblang dan Grubug

Goa Jomblang dan Grubug terletak di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 8 Km dari Wonosari. Kedua goa ini merupakan goa yang bertipe perpaduan antara goa vertikal dan horizontal. Letak goa yang berada di tengah areal persawahan dengan jalan yang cukup menantang dengan batu- batuan di sepanjang jalan sekitar 2 km dari goa tersebut Goa jomblang grubug petualangan picmembuat tempat ini belum begitu banyak terjamah orang kecuali para Pencinta Alam yang melakukan penelusuran goa.

Goa Jomblang dan Grubug merupakan goa yang biasa di sebut luweng karena bentuknya yang seperti tungku. Jarak antara kedua mulut goa ini hanya sekitar 200 meter saja dengan kondisi terhubung pada bagian dalamnya (goa horisontal). Pada bagian bawah goa.mengalir sungai bawah tanah yang merupakan terusan dari sungai yang di jadik
Goa jomblang grubug petualangan pican objek Wisata Karst Kalisuci. Goa Jomblang memiliki karakteristik luas pada bagian mulut goanya yaitu dengan diameter sekitar 50 meter dengan sisi vertikal bervariasi antara 60- 80 meter. Pemandangan dari atas goa terlihat cukup menarik karena di sana terlihat seperti hutan bawah tanah karena memang bagian bawah Goa Jomblang ini cukup luas dan mendapat sinar matahari yang cukup sehingga banyak di tumbuhi pepohonan layaknya hutan yang lebat. Dari atas terlihat bebatuan karst yang menarik. Berbeda dengan Goa Jomblang yang memiliki mulut goa lebar, Goa Grubug memiliki mulut goa berbentuk lingkaran yang hanya berdiameter sekitar limgoa jomblang grubug petualangan pica meter dengan berbagai tumbuhan yang mengelilinginya. Konon bagian goa vertikal ini memiliki kedalaman 80 meter. Suasana Goa Grubug ini menjadi agak serem karena menurut cerita goa ini di jadikan sebagai lokasi eksekusi para korban keganasan G 30 S/PKI pada pahun 60an, di tambah lagi dengan suara gemuruh air yang mengalir di bagian bawah goa ini. Konon para korban G 30 S/PKI di suruh berdiri di tepi mulut goa ini untuk kemudian di eksekusi dengan cara di tembak.

Sampai saat ini saya sendiri baru sekedar mengunjungi tempat ini akan tetapi belum pernah masuk untuk melakukan penelusuran goa. Mungkin suatu saat nanti akupun akan berpetualang di goa jomblang ini.